Ini yang Dilakukan Pramugari jika Ada Penumpang Pesawat Meninggal
Kematian bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di pesawat saat dalam penerbangan. Ketika situasi tak terduga ini terjadi di pesawat, apa yang akan dilakukan awak kabin?
Awak kabin atau pramugari memiliki peran penting untuk menangani situasi tidak terduga. Mereka juga memiliki protokol khusus dalam menghadapi situasi darurat termasuk ketika terjadi kematian di pesawat.
Meskipun jarang terjadi, pramugari dilatih untuk menangani situasi kematian dengan hormat dan diskresi. Protokol standar meliputi pemindahan jenazah ke tempat yang lebih tersembunyi, seperti barisan kosong atau kursi kelas bisnis untuk menjaga kehormatan almarhum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada mandat untuk mengubah jalur penerbangan jika terjadi kematian dalam penerbangan. Pilot harus mengikuti peraturan pemberitahuan tertentu, tergantung pada negara dan yurisdiksi bandara tujuan, serta protokol perusahaan," kata Seid, seperti yang dikutip dari CN Travel.
Seorang pramugari juga mengungkapkan bahwa setiap insiden kematian di pesawat memiliki tantangannya sendiri, yang sangat bergantung pada cara kematian terjadi dan durasi penerbangan yang tersisa.
Di ketinggian 35 ribu kaki, kemampuan awak kabin terbatas dan prioritas utama mereka adalah memastikan bahwa penumpang lain tetap tidak sadar akan tragedi yang terjadi demi menjaga ketenangan dan martabat semua yang berada di dalam pesawat.
Dilansir dari Business Insider, Sheen Marie, seorang pramugari berbagi pengalamannya melalui TikTok, mengungkapkan bahwa jika penumpang meninggal karena serangan jantung dan CPR tidak memungkinkan, mereka akan membiarkan jenazah tersebut di tempat duduknya hingga pesawat mendarat.
Namun situasi ini tidak selalu terjadi, jika penumpang mengalami keadaan darurat medis, awak kabin akan segera bertindak. Marie menekankan bahwa kematian biasanya diikuti oleh upaya pertolongan pertama seperti CPR dan jika keadaan memburuk, pesawat bisa dialihkan ke bandara terdekat.
Komunikasi dengan dokter darurat melalui kokpit menjadi kunci di mana dokter tersebut yang akan memutuskan kapan CPR harus dihentikan.
Dalam kasus di mana penumpang tidak dapat diselamatkan, pramugari penerbangan jarak jauh memiliki protokol khusus untuk menyimpan jenazah.
Mereka menggunakan kantong mayat yang tersedia dalam peralatan medis, membungkus jenazah dengan hati-hati sambil memastikan kepala tetap terbuka hingga dokter yang berwenang tiba dan mengambil alih.
(anm/wiw)