您的当前位置:首页 > 探索 > BYD Saling Tuduh 正文
时间:2025-06-06 02:40:03 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Sebanyak 20 dealer BYD Shandong Qiancheng Holdings Co., Ltd di Provinsi Sha quickq优惠
Sebanyak 20 dealer BYD Shandong Qiancheng Holdings Co., Ltd di Provinsi Shandong, China harus ditutup karena mengalami krisis operasional.
Sebenarnya, BYD tidak tinggal diam, pabrikan khusus mobil listrik itu sempat mengunjungi Qiancheng Group di Jinan.
Ini ditafsirkan sebagai pengakuan tertinggi atas status mereka sebagai dealer inti. Namun, masalah keuangan sudah mulai muncul di balik permukaan.
Dalam hal ini, BYD dan Qiancheng memberikan penjelasan yang bertentangan mengenai krisis tersebut. Pada tanggal 28 Mei, Departemen Merek dan Hubungan Masyarakat BYD menanggapi rumor tentang "rantai modal yang putus" dari Qiancheng Group.
"Kebijakan kami terhadap diler tetap konsisten dan stabil selama beberapa tahun terakhir," demikian pernyataan perusahaan tersebut
BYD mengaitkan krisis tersebut karena adanya masalah manajemen dealer, mereka mengklaim bahwa kelompok dealer mengalami masalah pendanaan akibat ekspansi yang membabi buta dan cepat dengan operasi yang mengandalkan utang.
Sebaliknya, dokumen internal Qiancheng Group tertanggal 17 April secara langsung menyalahkan perubahan kebijakan BYD:
"Dalam dua tahun terakhir, penyesuaian kebijakan dealer BYD telah memberikan tekanan yang sangat besar pada pengelolaan arus kas kami." ujar Qiancheng Group.
Dokumen tersebut juga mengutip kondisi eksternal yang memburuk, termasuk beberapa kegagalan dealer otomotif di Shandong dan kebijakan pembiayaan bank yang konservatif.
Krisis ini telah menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab BYD untuk memantau jaringan dealer resminya. Banyak pelanggan membuat keputusan pembelian terutama berdasarkan kepercayaan pada merek BYD, dan merasa ditinggalkan sekarang karena dealer resminya telah menghilang
BYD mengungkapkan bahwa sejak akhir tahun lalu, dealer lokal lainnya telah mengakuisisi beberapa toko 4S yang terkena dampak, dan perusahaan tersebut memberikan dukungan untuk membantu mengatasi masalah pelanggan dan karyawan.
Namun, sebagian besar konsumen dalam kelompok perlindungan hak dengan hampir 500 anggota menolak penjelasan BYD, dengan menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah gagal memberikan solusi substantif.
Karena batas waktu akhir Mei yang dijanjikan Qiancheng berlalu tanpa penyelesaian, ribuan pelanggan bertanya-tanya siapa yang akan bertanggung jawab atas layanan prabayar mereka dan bagaimana situasi ini pada akhirnya akan diselesaikan.
7 Barang Ini Tak Boleh Disimpan di Atas Kulkas, Apa Saja?2025-06-06 02:21
Investor Siap2025-06-06 02:00
Orang MUI Bela Anies yang Gembok DKI: Gubernur Jakarta Rangkap Presiden RI Kah?2025-06-06 01:48
Kenapa Ada Orang Tetap Ngantuk Meski Sudah Minum Kopi?2025-06-06 01:12
Prabowo: Kami Tak Malu2025-06-06 01:09
Penumpang Harus Paham, Ada Etika Rebahkan Kursi Pesawat2025-06-06 00:50
Elektabilitas Erick Thohir Tertinggi sebagai Cawapres di Jatim Menurut Survei PRC2025-06-05 23:58
Korban Tewas Rusuh Jakarta, Yasonna Bilang Tak Perlu Bentuk TPGF2025-06-05 23:56
Pohon Tumbang Penuhi Jalanan Ibukota2025-06-05 23:56
5 Kuliner Autentik China, Muslim Friendly Jangan Sampai Dilewatkan2025-06-05 23:54
Info Lowongan PT KCIC Kereta Whoosh, Minimal Lulusan D3 Bisa Melamar, Cek Persyaratannya2025-06-06 02:10
PDIP Umbar Janji Jika Ganjar Menang Pemilu 2024: Pastikan Kesejahteraan Terhadap Petani dan Nelayan2025-06-06 02:07
Indeks Bisnis UMKM BRI Menguat di Q12025-06-06 01:39
Wamendag Terangkan Peran Perempuan dalam Upaya RI Menuju Ekonomi Hijau2025-06-06 01:25
Komnas KIPI Bantah Kabar Viral soal Detoksifikasi Vaksin Covid2025-06-06 00:56
SKCK untuk Ganjar Pranowo dan Cak Imin Diterbitkan Polri2025-06-06 00:50
出国必须要高考成绩吗?2025-06-06 00:41
Wamendag Pastikan Indonesia Hadir Dukung Perempuan Berkarya2025-06-06 00:32
5 Manfaat Kacang Lima, Bagus untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Otak2025-06-06 00:04
Pimpin Doa di Upacara, Menag Yaqut Sebut Takdir Tuhan Selamatkan Pancasila2025-06-05 23:56