时间:2025-06-05 13:58:29 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Ve quickq最新官网地址
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengungkapkan kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak merupakan kejahatan lintas batas, sehingga untuk memeranginya perlu aksi kolektif.
Oleh karena itu, Wamen PPPA menyerukan aksi kolektif antarnegara kawasan dalam menghadapi kejahatan eksploitasi seksual terhadap anak, terlebih pada era digital.
Baca Juga: Menteri PPPA Ungkap Jumlah Pembimbing Ibadah Haji Perempuan Belum Maksimal
Wamen PPPA menyampaikan hal tersebut saat membuka Child Sexual Exploitation Regional Dialogue (CSERD) yang diselenggarakan di Hotel Westin Nusa Dua beberapa waktu lalu.
“Kejahatan ini lintas batas. Tidak ada satu negara pun yang bisa menanganinya sendirian. Kita perlu kekuatan kolektif kawasan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh aman, merdeka, dan terlindungi, terutama di era digital yang semakin kompleks,” tegas Wamen PPPA, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (3/6).
Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya membangun sistem perlindungan yang benar-benar terintegrasi dan berorientasi pada korban. Kementerian PPPA, menurutnya, telah memperkuat sistem pelaporan dan layanan darurat melalui SAPA129, serta terus mendorong penyedia layanan di daerah untuk meningkatkan respons terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Sistem ini dapat diakses masyarakat secara mudah melalui Call Center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di nomor 0811-129-129, aplikasi mobile, dan situs web: https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.
“Kita tidak bisa membiarkan ruang digital hanya diisi oleh konten negatif. Kita harus menciptakan arus balik dengan menghadirkan konten yang membangun karakter, nilai moral, dan masa depan anak-anak kita. Ini adalah bagian dari kekuatan kolektif kita,” tambah Wamen PPPA.
Tak hanya itu, Wamen PPPA juga mengangkat isu-isu sensitif yang kini mulai terangkat ke permukaan, seperti kasus inses dalam keluarga, pernikahan anak yang dibenarkan atas nama budaya, serta melemahnya relasi antara orang tua dan anak akibat dominasi informasi digital.
“Ketika anak-anak dan penyintas mulai berani bicara, negara tidak boleh diam. Inilah saatnya bertindak. Forum ini adalah ruang untuk merumuskan langkah nyata bersama, bukan sekadar diskusi,” tutup Wamen PPPA.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, yang juga hadir dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa Australia telah mengembangkan strategi nasional untuk melawan eksploitasi seksual anak, termasuk pembentukan ACCCE dan penerapan kebijakan batas usia minimum penggunaan media sosial guna melindungi anak-anak di ruang digital dan dunia nyata.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Saatnya Tenaga Pendidik Gunakan Teknologi Digital2025-06-05 13:27
3 Cara Simpan Buah Naga agar Lebih Tahan Lama, Awet hingga 6 Bulan2025-06-05 13:21
Prudential Syariah Perkuat Inklusi Keuangan Syariah di ASEAN, Fokus Proteksi Perempuan dan UMKM2025-06-05 13:11
Kota Es Harbin China Catat Rekor Lonjakan Turis di Libur Tahun Baru2025-06-05 13:07
INFOGRAFIS: Negara Asia Ini Bebas Visa untuk Paspor Indonesia2025-06-05 13:00
FOTO: Megahnya Adora Magic City, Kapal Pesiar Pertama Buatan China2025-06-05 12:47
Pemberian Susu Ada di Program Makan Bergizi Gratis, Apa Kata KemenPPPA?2025-06-05 12:17
Tren Pernikahan di Tahun 2024, Bye2025-06-05 12:16
Diisukan Akan Gelar Sidang Kabinet di IKN, Jokowi: Kalau Kursinya Belum Ada, Masak Lesehan?2025-06-05 12:09
11 Destinasi Terbaik untuk Dikunjungi di Januari, Tak Ada Indonesia2025-06-05 12:06
Mengenal Putu Bambu Medan, Apa Bedanya dengan di Pulau Jawa?2025-06-05 13:58
Muktamar PKB Dibanjiri Karangan Bunga Pimpinan Partai Politik, Megawati Hingga Surya Paloh2025-06-05 13:41
PNM Dukung Penuh Gerakan Nasional Cerdas Keuangan Besutan OJK2025-06-05 13:26
Citilink, Trigana Air, dan Pelita Air Paling Tepat Waktu Selama Nataru2025-06-05 13:15
Bacaan Niat Mandi Junub Setelah Bercinta Lengkap dengan Artinya2025-06-05 13:05
Kia, BMW, Hyundai Recall Lebih dari 16.000 Kendaraan karena Komponen Cacat2025-06-05 12:56
Modus Judi Online Kian Variatif, PPATK: Mulai dari Kedok Money Changer Hingga Ekspor2025-06-05 12:51
DKH Hospitals dan TVGH Taiwan Resmi Jalin Kerja Sama Strategis Bidang Kesehatan2025-06-05 12:39
Usai Diterpa Tarif Trump, Kini Dolar Melemah Menyusul Tanda2025-06-05 12:17
Proyek Migas Natuna Bukti Keterbatasan Geografis Tak Jadi Penghalang Kinerja Anak Bangsa2025-06-05 11:45