您的当前位置:首页 > 时尚 > Usai Diterpa Tarif Trump, Kini Dolar Melemah Menyusul Tanda 正文
时间:2025-06-06 16:37:18 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama quickq苹果版是什么
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (4/6). Pasar mata uang waspada menyusul lemahnya data ketenagakerjaan swasta dan kontraksi sektor jasa yang menambah kekhawatiran tentang pelemahan ekonomi di AS.
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilai greenbackterhadap enam mata uang utama dunia, turun 0,3% menjadi 98,838. Dolar juga melemah 0,7% terhadap Yen Jepang di ¥142,89.
Baca Juga: Dolar AS Loyo, Rupiah Tipis Naik! Trump Digoyang Tarif, Pasar Cemas Data Ketenagakerjaan
ADP National Employment Report baru-baru ini menunjukkan bahwa sektor swasta hanya menambah 37.000 pekerjaan pada bulan Mei 2025. Capaian tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan, dan merupakan penurunan tajam dari revisi turun 60.000 pekerjaan pada April.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump merespons hal tersebut dengan kembali menekankan pentingnya penurunan suku bunga kepada sosok dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
"Ini merupakan selisih yang sangat besar antara ekspektasi dan kenyataan. Narasi bahwa pasar tenaga kerja masih kuat setelah pandemi kini mulai runtuh. Ini sangat negatif bagi dolar AS" ujar Direktur Perdagangan Monex, Juan Perez.
Adapun Institute for Supply Management (ISM) juga menunjukkan bahwa sektor jasa berkontraksi untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun pada bulan yang sama di AS. Sementara harga input naik — pertanda bahwa ekonomi tetap berada dalam risiko stagnasi pertumbuhan dan tekanan inflasi yang tinggi.
Para investor kini menunggu laporan ketenagakerjaan resmi (nonfarm payrolls) yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini, untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang kondisi pasar tenaga kerja.
Sementara itu, ketidakpastian juga datang dari sisi perdagangan. Trump telah menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50%. Ia juga memberikan batas waktu bagi negara mitra dagang untuk mengajukan penawaran terbaik guna menghindari tarif tambahan.
Trump juga diperkirakan akan melakukan panggilan dengan Presiden China Xi Jinping. Hal itu menyusul meningkatnya ketegangan antara keduanya setelah kedua negara menuduh pihak lain melanggar kesepakatan rollback tarif bulan lalu.
Baca Juga: Wall Street Bergejolak, Dampak Tarif Trump Mulai Membayangi Ekonomi AS
"Xi itu tangguh dan sangat sulit diajak membuat kesepakatan," kata Trump.
Pemprov DKI Catat Penerbitan 1.161 Izin Usaha Mikro Kecil2025-06-06 16:31
Mimpi Buruk Penumpang, Pesawat 5 Jam di Udara Terbang Tanpa Tujuan2025-06-06 16:31
Tahun 2025: Habis Gen Alpha, Terbitlah Generasi Beta2025-06-06 16:01
Bukan RI, Filipina Terpilih Jadi Destinasi Selam Terbaik di Dunia 20242025-06-06 15:44
Ayah Sultan Rifat Pastikan Kasus di PMJ Tidak Berhenti2025-06-06 15:18
Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Tulang Perempuan, Cegah Osteoporosis2025-06-06 15:15
Kurangi Volume Sampah TPA, PUPR Dukung Teknologi Aspal Plastik untuk Infrastruktur2025-06-06 15:14
Imigrasi Otomatis Berikan e2025-06-06 15:12
5 Cara Menghilangkan Karang Gigi Secara Alami, Bersih Anti Mahal2025-06-06 14:42
Bank Jatim (BJTM) Kucurkan Dividen Tunai Rp821 Miliar, Cair 19 Juni!2025-06-06 14:31
Simak Baik2025-06-06 16:04
Jelang Ramadhan 2025, Bapanas Pastikan Harga MinyaKita Akan Turun2025-06-06 15:53
Bukan RI, Filipina Terpilih Jadi Destinasi Selam Terbaik di Dunia 20242025-06-06 15:19
19 Bandara di Indonesia yang Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen2025-06-06 15:08
Pahami Dulu Sebelum Menginap di Hotel, Apa Itu Late Check Out?2025-06-06 14:59
4 Cara Mengeringkan Sepatu yang Kehujanan Tanpa Sinar Matahari2025-06-06 14:46
PLN IP dan IESR Perkuat Sinergi Percepatan Transisi Energi2025-06-06 14:37
FOTO: Semangat Inklusivitas di Perayaan Hari Disabilitas Internasional2025-06-06 14:35
Simak Baik2025-06-06 14:30
Meutya Hafid Dorong Redefinisi Peran Dewan Pers Hadapi Disrupsi Digital2025-06-06 14:24