您的当前位置:首页 > 探索 > Alasan Lonjakan Covid 正文
时间:2025-06-06 22:27:36 来源:网络整理 编辑:探索
Jakarta, CNN Indonesia-- Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan jumlah infeksi Covid-19 m quickq官网下载安卓最新
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan jumlah infeksi Covid-19 meningkat dua kali lipat pada Sabtu (2/12). Apa penyebabnya?
Jumlah peningkatan perkiraan infeksi Covid-19, yakni menjadi 22.094 pada 19-25 November dibandingkan 10.726 pada minggu sebelumnya.
Kendati demikian, kementerian menyatakan rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat COVID-19 tetap stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," ujar Kementerian Kesehatan Singapura, dikutip dari Channel News Asia.
Pilihan Redaksi
|
Walaupun terdapat peningkatan penyakit pernapasan di sejumlah negara seperti China dan Belanda, kementerian menyebut kejadian penyakit pernafasan secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir.
"Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak," kata kementerian.
Kementerian mencatat hingga saat ini WHO menyatakan bahwa tren peningkatan penyakit pernafasan bukanlah hal yang tidak terduga karena dimulainya musim dingin.
Adapun infeksi Covid-19 berkontribusi terhadap jumlah keseluruhan kasus penyakit pernafasan di Singapura.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Singapura menyarankan masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid.
Mereka juga merekomendasikan dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis vaksin terakhir untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, serta penghuni fasilitas perawatan lansia.
"Di luar kelompok ini, semua individu berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama bagi petugas kesehatan dan anggota rumah tangga/pengasuh individu yang rentan secara medis," jelas kementerian.
"Kemenkes terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat. Dengan dimulainya musim puncak perjalanan ke luar negeri, Kementerian Kesehatan ingin mengingatkan semua wisatawan untuk waspada dan menerapkan tindakan pencegahan perjalanan yang relevan," imbuhnya.
(pop/pua)Menyantap Nasi Kapau Pemuas Lambung di Los Lambuang Bukittinggi2025-06-06 21:51
NYALANG: Melawan Angkara dengan Tertawa2025-06-06 21:44
Heboh Biaya Bikin Paspor Naik, Masa Berlaku 10 Tahun Jadi Rp650 Ribu2025-06-06 21:28
FOTO: Bayi Panda Menggemaskan Lahir di Kebun Binatang Berlin2025-06-06 21:23
NYALANG: Di Ujung Cahaya Mata2025-06-06 20:36
Ketua DPRD Ngomel2025-06-06 20:32
Jangan Pernah Simpan Cokelat di dalam Kulkas, Kenapa?2025-06-06 20:04
Banyak Siswa Keluhkan Rasa di Menu Makan Bergizi Gratis, Dokter Anak: Kurang Sesuai Bisa Bahaya!2025-06-06 20:03
9 Keunggulan Pesawat Tempur F2025-06-06 19:57
FOTO: Bayi Panda Menggemaskan Lahir di Kebun Binatang Berlin2025-06-06 19:51
Wiranto: Densus Tipikor Sementara Ditunda, Presiden Masih Pikir2025-06-06 22:27
JFW 2025 Dibuka, Angkat Perpaduan Tradisi dan Inovasi2025-06-06 22:13
KPK 'Keruk' Harta Setnov Rp862 Juta, Ini Alasannya2025-06-06 22:09
5 Minuman Pelancar BAB, Jitu Bikin Perut 'Plong' Seketika2025-06-06 22:01
Gadis Ini Marah Ditegur Seenaknya Rendam Kaki di Danau Situs Historis2025-06-06 21:45
Heboh Biaya Bikin Paspor Naik, Masa Berlaku 10 Tahun Jadi Rp650 Ribu2025-06-06 21:41
NYALANG: Melawan Angkara dengan Tertawa2025-06-06 21:03
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Bagikan Dividen US$136,4 Juta2025-06-06 20:30
Kejagung Bantah Celine Evangelista Punya Hubungan Spesial dengan Jaksa Agung2025-06-06 20:29
Kemendiktisaintek Tak Cabut Izin Operasional STIKOM Bandung: Utamakan Pembenahan2025-06-06 20:00