您的当前位置:首页 > 娱乐 > Regulasi OJK dan Literasi Keuangan oleh Pinjol AdaKami 正文
时间:2025-06-06 12:41:18 来源:网络整理 编辑:娱乐
Jakarta, CNN Indonesia-- Dalam era digital yang serba cepat, kebutuhan akan akses pendanaan yang mud quickq官网ios
Dalam era digital yang serba cepat, kebutuhan akan akses pendanaan yang mudah dan cepat semakin meningkat. Salah satu yang menjadi pilihan bagi banyak orang di Indonesia adalah Fintech lendingseperti AdaKami.
Hal itu karena AdaKami telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menawarkan layanan pinjaman yang cepat, aman, dan sesuai regulasi.
Masyarakat lebih memilih fintech lending yang sudah berizin OJK karena mereka memiliki kewajiban untuk tunduk pada sejumlah aturan yang berlaku, termasuk terkait biaya layanan.
Regulasi ini disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan adanya keseimbangan antara kepentingan konsumen dan keberlangsungan bisnis fintech lending.
Sebagai platform fintech lending yang berizin dan diawasi oleh OJK, AdaKami mematuhi semua ketentuan tersebut.
Literasikeuangan agar terhindar dari gagal bayar
Hadirnya fintech lending sebagai penyedia layanan keuangan yang menawarkan kemudahan dan efisiensi dari berbagai sisi perlu diimbangi dengan peningkatan literasi keuangan di kalangan masyarakat.
Untuk itu, pinjolAdaKami terus berkomitmen untuk terlibat dan berkontribusi dalam peningkatan literasi keuangan dan digital di kalangan masyarakat.
Komitmen ini ditunjukkan lewat penyelenggaraan edukasi literasi keuangan dalam berbagai bentuk, mulai dari kegiatan temu muka langsung yang melibatkan mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa hingga para pelaku usaha kecil menengah yang lekat dengan ekonomi kerakyatan.
AdaKami juga kerap menyampaikan edukasi keuangan lewat berbagai platform digital seperti unggahan pada feed dan story Instagram, penyelenggaraan Instagram dan Tiktok Live, hingga artikel-artikel seputar pengelolaan keuangan di website perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk bisa menjangkau dan menyampaikan edukasi kepada masyarakat secara lebih luas dan lintas generasi.
Salah satu aspek penting dalam literasi keuangan yang kerap disampaikan adalah pentingnya masyarakat memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan secara bertanggung jawab serta kesadaran untuk mau memahami layanan keuangan sebelum memanfaatkannya.
Hal ini termasuk pemahaman terkait jenis, manfaat, syarat dan ketentuan penggunaan, serta hak dan kewajiban pada saat memanfaatkan produk atau jasa keuangan tertentu, termasuk jasa keuangan oleh fintech lending.
Pemahaman dan kesadaran ini berguna agar masyarakat bisa menghindari pemanfaatan produk keuangan dengan profil yang tidak sesuai kemampuan dan kondisi keuangan mereka.
Pasalnya, pemanfaatan produk keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi dan kemampuan masyarakat berpotensi menimbulkan risiko, termasuk risiko gagal bayar.
Gagal bayar terjadi ketika peminjam gagal memenuhi kewajiban pembayaran. Gagal bayar dapat menimbulkan dampak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya adalah catatan kurang baik pada SLIK OJK.
Jika hal ini terjadi, maka peminjam berpotensi menghadapi kesulitan bahkan penolakan pada saat membutuhkan pendanaan dari penyedia jasa layanan keuangan legal di masa mendatang.
Dengan kata lain, literasi keuangan yang mumpuni dan dibarengi dengan komitmen untuk mengedepankan transparansi oleh penyedia jasa layanan keuangan seperti AdaKami, tidak hanya membantu masyarakat untuk dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan bertanggung jawab, tetapi juga meningkatkan kesempatan mereka untuk bisa mengakses layanan keuangan yang lebih luas.
Pada akhirnya, masyarakat bisa lebih bijak dan bertanggung jawab dalam memilih dan memanfaatkan layanan keuangan yang mereka butuhkan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
(adv/adv)Jangan Dipercaya Lagi, Ini 3 Mitos soal Tinggi Badan2025-06-06 12:14
Waspadai 7 Hewan Ini, Sering Muncul saat Musim Hujan2025-06-06 12:03
Diguyur Hujan Lebat Sejak Sore, Empat Ruas Jalan di Jakarta Kebanjiran2025-06-06 11:51
Jadi Korban Penipuan Polisi Gadungan, Pensiunan 69 Tahun Kehilangan Tabungannya Rp108 Juta2025-06-06 11:48
Polri Siapkan Pengamanan Kampanye Akbar Anies & Prabowo di Jakarta2025-06-06 11:35
Truk Terguling dan 1 Motor Terhimpit Peti Kemas Usai Terlibat Kecelakaan di Cilincing Jakut2025-06-06 11:16
Jelang Ramadan, Ribuan Minuman Keras Disita Polisi2025-06-06 10:44
JPMorgan: Hashrate Bitcoin Naik 2% di Mei 20252025-06-06 10:29
Aksi Reuni dan Munajat Kubro PA 212 di Monas Hasilkan Tiga Tuntutan, Ini Isinya2025-06-06 10:20
Bukan Lone Wolf, Agus Sujatno Bomber Polsek Astanaanyar Diduga Tak Bekerja Sendirian2025-06-06 10:11
FOTO: Tradisi Mandikan Patung Buddha Tidur Mojokerto Jelang Waisak2025-06-06 12:18
Gegara Trump, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Uni Eropa Anjlok Signifikan2025-06-06 12:16
10 Hari Belum Ditemukan, Ibu Korban Penculikan Anak di Gunung Sahari Menangis Ungkap Perasaan Kangen2025-06-06 12:07
Anggota Polsek Palmerah yang Teriak Padang Pelit ke Warga Bikin Laporan Kehilangan Dipatsus2025-06-06 12:06
Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas, Apa Alasannya?2025-06-06 11:54
Hakim Agung Gazalba Saleh Ditahan KPK Kasus Suap, KY Segera Periksa Pelanggaran Etik2025-06-06 11:30
WHO Catat Kasus TB di Dunia Cetak Rekor Tertinggi, RI Ikut Menyumbang2025-06-06 11:29
Mahasiswa Poltekesos Membuat Torehan Senyum di Wajah Korban Gempa Cianjur2025-06-06 11:23
Wanita Filiphina Bunuh Diri dari Lantai 5 di Blok M Square2025-06-06 11:23
Haris Azhar dan Fatia Ditetapkan Tersangka, PRIMA: Luhut Harusnya Klarifikasi, Bukan Kriminalisasi!2025-06-06 10:05