您的当前位置:首页 > 休闲 > Tito Bikin Satgas demi Usut Kasus Novel, KPK Senang? 正文
时间:2025-06-06 15:33:48 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons soal pembentukan tim gabungan quickq安卓版下载外网
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons soal pembentukan tim gabungan untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
"Kemarin KPK sudah menerima pemberitahuan secara resmi dari Polri tentang pembentukan tim gabungan sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Komnas HAM," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK RI, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Ia pun memastikan bahwa pimpinan KPK juga sudah menugasi sejumlah pegawai baik dari unsur penindakan, pengawas internal atau biro hukum dalam tim gabungan tersebut.
Penugasan mereka, lanjut Febri, akan dilakukan berdasarkan penugasan dari pimpinan KPK dan akan berkoordinasi dengan tim yang dibentuk oleh Polri.
KPK pun mengharapkan berbagai upaya terus untuk menemukan penyerang Novel Baswedan tersebut.
"Ketika ada tim yang dibentuk dengan unsur yang lebih kuat dan lebih luas meskipun akan kita dengar juga kritik dan saran terhadap tim ini, KPK berharap tim tersebut bisa berujung pada ditemukannya pelaku penyerangan Novel," tuturnya.
Dalam surat tugas Kapolri bernomor Sgas/3/I/HUK.6.6./2019 yang dikeluarkan pada tanggal 8 Januari 2019, kepolisian dalam tim gabungan bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kekerasan yang terjadi kepada Novel Baswedan.
Surat tugas tersebut berlaku selama 6 bulan mulai 8 Januari 2019 sampai 7 Juli 2019.
Sementara itu, Tim Pemantauan Proses Hukum Komnas HAM memberikan rekomendasi kepada Kapolri Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim gabungan, baik dari Polri, KPK, pakar, maupun beberapa tokoh masyarakat.
Komnas HAM juga memberikan rekomendasi kepada KPK untuk melakukan langkah-langkah hukum atas peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Hal ini patut diduga sebagai langkah menghalangi jalannya proses peradilan atau "obstruction of justice" oleh pihak-pihak yang sedang disidik oleh Novel Baswedan dan kawan-kawan, serta mengembangkan sistem keamanan bagi seluruh jajaran KPK.
Selain itu, Komnas HAM merekomendasikan agar Presiden melakukan pengawasan, pemantauan, dan memastikan bahwa tim gabungan tersebut bekerja.
Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada tanggal 11 April 2017 usai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, dekat rumahnya.
Pelaku menyiramkan air keras ke dua mata Novel sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya.
4 Kelompok Relawan Erick Thohir Deklarasikan Dukung Prabowo2025-06-06 15:13
Ditelantarkan Teman, Turis RI Terjebak di Hutan Bakau Thailand2025-06-06 14:59
Pakai Parfum yang Sama tapi Aromanya Berbeda, Kok Bisa?2025-06-06 14:01
Diguncang Bom, Halte Kampung Melayu Langsung Ditutup2025-06-06 13:57
Warga Lokal Keberatan, Pemerintah Siapkan Jalan Keluar Soal Pengungsi Rohingya2025-06-06 13:54
7 Destinasi Favorit di Bali Utara, Tak Kalah Menarik dari Selatan2025-06-06 13:38
Skrining Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir Penting untuk Cegah IQ Rendah2025-06-06 13:38
Indeks Integrasi Nasional KPK Naik di Tahun 2024, Meski Masuk Kategori Waspada2025-06-06 13:37
Cak Imin Optimis Bisa Raih 70 Persen Suara di Sumatera Utara2025-06-06 13:35
Cabut Banding, Tim Kuasa Hukum: Ahok Tidak Kalah, Tapi Mengalah2025-06-06 13:16
Pria Merapat, 3 Posisi Bercinta Ini Bisa Bikin Lebih Tahan Lama2025-06-06 15:14
Indeks Integrasi Nasional KPK Naik di Tahun 2024, Meski Masuk Kategori Waspada2025-06-06 15:08
Warga RI Bisa Medical Check Up Gratis 2025 Nanti, Ini Caranya2025-06-06 15:01
Kerupuk Berikan Kepuasan Sensorik Tambahan saat Makan2025-06-06 14:42
Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas, Apa Alasannya?2025-06-06 14:29
Cara Mengajukan Finalisasi PDSS SNPMB 2025, Hari Ini Terakhir2025-06-06 14:07
Dianjurkan Kemenkes, Kelompok Ini Perlu Lakukan Skrining Tiroid2025-06-06 13:48
Begini Cara Membedakan Jam Tangan Asli Harga Selangit dan Palsu2025-06-06 13:19
Kasus Covid2025-06-06 13:08
Maskapai Baru Saudi Borong 60 Pesawat, Target Terbang ke 100 Destinasi2025-06-06 12:49