时间:2025-06-06 12:49:57 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Insiden turbulensi maut pesawat Singapore Airlines pada 21 Mei lalu membuat quickq苹果下载
Insiden turbulensi maut pesawat Singapore Airlines pada 21 Mei lalu membuat banyak maskapai penerbangandi dunia mulai memperketat aturan terkait sabuk pengaman.
Mungkin ini menjadi momen untuk melupakan sedikit kenyamanan dan mengencangkan sabuk pengaman lebih lama ketika berada dalam penerbangan.
Maskapai penerbangan akan menerapkan peraturan sabuk pengaman yang lebih ketat setelah kematian seorang penumpang dan cederanya beberapa penumpang lain ketika turbulensi parah melanda penerbangan dari London ke Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat yang membawa 211 penumpang dan 18 awak itu melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand. Tidak jelas apakah 26 penumpang yang terluka mengenakan sabuk pengaman selama turbulensi.
Namun, kejadian tersebut membuka kembali perbincangan mengenai peraturan keselamatan dan peraturan penggunaan sabuk pengaman selama penerbangan.
Ratusan gambar dari penerbangan tersebut di-posting oleh penumpang ke platform media sosial, memicu diskusi di topik penerbangan.
Maskapai penerbangan terpaksa mengevaluasi kembali protokol keselamatan mereka, dan pembicaraan tentang peraturan sabuk pengaman yang lebih ketat segera mulai berlaku, dengan beberapa ahli menyarankan penumpang harus tetap mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan mereka.
Pilot dan pakar keselamatan perjalanan sering kali menyarankan hal ini, dengan menyarankan agar penumpang membuka sabuk pengaman hanya ketika hendak menggunakan kamar mandi.
Seperti dilansir NZ Herald, setelah terjadinya turbulensi parah baru-baru ini yang menimpa pesawat Singapore Airlines, memakai sabuk pengaman mungkin akan segera menjadi suatu keharusan.
Orang dalam bidang penerbangan mengatakan kepada The Times: "Pesan yang disampaikan akan diperkuat secara besar-besaran: pesannya adalah 'Tetap terikat (sabuk pengaman) setiap saat'."
David Learmount, mantan pilot RAF dan pakar penerbangan, menekankan dalam sebuah wawancara dengan The Sun bahwa insiden tersebut menyoroti perlunya kewaspadaan terus-menerus.
"Sekarang ada indikasi bahwa kru tidak mengetahui turbulensi ini akan datang, atau mereka tidak menyangka akan terjadi turbulensi seperti yang sebenarnya. Jadi, semua orang di pesawat relatif tidak siap, dan itu berbahaya," kata Learmount.
(wiw)Penuh Turis dan Penduduk Lokal, Ini Daftar 10 Kota Terpadat di Dunia2025-06-06 12:29
5 Tanda Diet yang Tidak Sehat, Bisa Dirasakan oleh Tubuh2025-06-06 12:03
THR Tak Boleh Dicicil! Menaker Minta Pengusaha Bayar Paling Lambat H2025-06-06 11:25
Mengapa Colokan Listrik Tiap Negara Beda?2025-06-06 11:21
Sejarah Hari Teh Internasional, Minuman Kesayangan Sejuta Umat2025-06-06 11:21
FOTO: Tradisi Memasak Nasi Pongal di India dan Sri Lanka2025-06-06 10:58
Sup Terenak di Dunia Versi CNN, Ada yang Dari Indonesia2025-06-06 10:52
9 Makanan Ini Paling Enak Disantap saat Terserang Flu di Musim Hujan2025-06-06 10:41
Kejagung Bantah Celine Evangelista Punya Hubungan Spesial dengan Jaksa Agung2025-06-06 10:09
Raperda Pengelolaan Cagar Budaya Digagas DPRD Kota Bandung, Fokus Pelestarian dan Pariwisata2025-06-06 10:07
Kejagung Bantah Celine Evangelista Punya Hubungan Spesial dengan Jaksa Agung2025-06-06 12:44
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis 2025: Inisiatif Sehat Berpedoman pada PIAI2025-06-06 12:35
Petugas Cerita Barang2025-06-06 12:26
Geely Double Cabin, Struktur Bodi 70 Persen Baja, 4WD, Harganya Segini2025-06-06 12:10
TKN Sebut Pasangan Prabowo2025-06-06 11:50
Intip Isi Souvenir Mewah Pernikahan Pangeran Mateen dan Anisha2025-06-06 11:49
Sup Terenak di Dunia Versi CNN, Ada yang Dari Indonesia2025-06-06 10:51
Sebanyak 440 Juta Jiwa atau 44,07 Persen Penduduk China Sudah Punya Literasi Ilmiah Mendasar2025-06-06 10:39
Mengaku Pingsan, Novanto Tak Tahu Dirinya Terlibat Kecelakaan2025-06-06 10:33
Kemendikdasmen Tegaskan Dana PIP Bukan untuk Bayar SPP, Sekolah Dilarang Potong!2025-06-06 10:22